Akhir-akhir ini isu tentang gelombang panas sedang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat, ditambah lagi dengan beredarnya prediksi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) tentang beberapa wilayah Indonesia akan mencapai suhu 40 derajat celsius dibulan oktober ini.
Melalui wawancara dengan SuaraAkademia, Supari, koordinator variabilitas iklim Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan penyebab suhu panas di Indonesia disebabkan karena adanya gerakan semu matahari dan bukan disebabkan oleh gelombang panas, tetap saja fenomena ini menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat Indonesia.
Tapi, sebenarnya gelombang panas itu apa sih?
Gelombang panas adalah periode cuaca ekstrem yang ditandai oleh suhu udara yang sangat tinggi dan biasanya berlangsung lebih lama dari periode panas biasa.
Gelombang panas dapat menyebabkan suhu harian dan suhu malam hari mencapai level yang jauh di atas rata-rata musiman untuk wilayah tertentu. Fenomena ini terjadi ketika suhu udara naik secara signifikan di atas nilai normal dan bertahan pada tingkat yang tinggi selama periode yang cukup lama.
Ciri-ciri gelombang panas :
Suhu udara selama gelombang panas dapat mencapai level yang sangat tinggi, melebihi rata-rata suhu harian yang diharapkan di wilayah tersebut.
Gelombang panas biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Gelombang panas seringkali ditandai oleh suhu siang hari yang sangat tinggi dan suhu malam hari yang relatif tinggi.
Gelombang panas seringkali disertai dengan kelembaban rendah, yang dapat membuat panas terasa lebih intens dan dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Gelombang panas dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk kekeringan, pemutihan gletser, dan kerugian ekosistem.
Gelombang panas dapat meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan karena meningkatkan kekeringan dan memicu kondisi yang mendukung api.
Penyebab gelombang panas?
Gelombang panas terjadi karena kombinasi faktor-faktor atmosfer dan meteorologis yang menciptakan kondisi suhu udara yang ekstrem. Beberapa penyebab umum gelombang panas melibatkan interaksi antara sinar matahari, kondisi cuaca, dan sirkulasi atmosfer. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya gelombang panas :
Gelombang panas seringkali terjadi ketika sinar matahari mencapai bumi dengan intensitas tinggi. Daerah yang terkena langsung oleh sinar matahari selama periode yang lama dapat mengalami panas yang signifikan.
Keadaan atmosfer yang stabil, dimana udara hangat berada diatas udara dingin, dapat menyebabkan penumpukan panas dipermukaan bumi. Udara hangat yang tertahan diatas dapat menghambat sirkulasi udara, sehingga panas terakumulasi.
Sistem tekanan udara tinggi dapat menyebabkan kondisi cuaca yang stabil dan langit cerah. Dibawah sistem tekanan tinggi, sinar matahari dapat terus memanaskan suatu daerah tanpa gangguan, menyebabkan peningkatan suhu.
Awan dan hujan dapat bertindak sebagai pendingin alami melalui proses penguapan dan pembawaan panas ke atas. Ketika kondisi minim awan dan hujan, energi panas yang diserap oleh tanah tidak terlalu disalurkan ke atmosfer, menyebabkan suhu udara meningkat.
Angin yang bertiup dari daratan dapat meningkatkan suhu udara, terutama jika datang dari wilayah yang panas dan kering. Angin ini dikenal sebagai "angin darat" dan dapat menyebabkan pemanasan tambahan.
Pada beberapa kasus, pola cuaca yang tetap atau blokade atmosfer dapat menyebabkan kondisi panas yang berkepanjangan. Pola ini dapat membuat suatu daerah terus menerus mendapat paparan sinar matahari intensif.
Perubahan iklim jangka panjang juga dapat mempengaruhi frekuensi dan intensitas gelombang panas. Peningkatan suhu global dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kejadian cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas.